Bukittinggi City

Minggu, 24 Maret 2013

TERAPI PSIKOANALISIS

Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi

Secara historis → aliran pertama dari 3 aliran utama psikologi

Sumbangan Utama Psikoanalisis:
1.    Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bias diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia
2.    Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor tak sadar
3.    Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yg kuat terhadap kepribadian dimasa dewasa
4.    Teori psikoanalisis menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yg digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan
5.    Terapi psikoanalisis telah memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi

Konsep-Konsep Utama Terapi Psikoanalisis
1.    Struktur Kepribadian
-    Id
-    Ego
-    Super Ego
2.    Pandangan tentang Sifat Manusia
Pandangan Freud tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministic, mekanistik, dan reduksionistik
3.    Kesadaran dan Ketidaksadaran
Konsep Ketaksadaran:
-    Mimpi-mimpi → merupakan representative simbolik dari kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat  konflik
-    Salah ucap atau lupa → terhadap nama yang dikenal
-    Sugesti Pascahipnotik
-    Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
-    Bahan-bahan yang berasal dari teknik proyektif
4.    Kecemasan
Suatu keadaan yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu
Fungsi → memperingatkan adanya ancaman bahaya
3 macam kecemasan:
-    Kecemasan realistis
-    Kecemasan neurotic
-    Kecemasan moral

Tujuan Terapi Psikoanalisis
1.    Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari didalam diri klien
2.    Fokus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak

Fungsi dan Peran Terapis
1.    Terapis atau analis membiarkan dirinya anonim serta hanya berbagi sedikit perasaan dan pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada terapis dan analis
2.    Peran terapis
-    Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani kecemasan secara realistis
-    Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar dan menafsirkan
-    Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien
-    Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan pertentangan-pertentangan pada cerita klien

Pengalaman Klien dalam Terapi
-    Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yg intensif dan berjangka panjang
-    Mengembangkan hubungan dengan analis atau terapis
-    Mengalami krisis treatment
-    Memperoleh pemahaman atas masa lampau klien yang tak disadari
-    Mengembangkan resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri
-    Mengembangkan suatu hubunghan transferensi yang tersingkap
-    Memperdalam terapi
-    Menangani resistensi-resistensi dan masalah yang terungkap
-    Mengakhiri terapi

Hubungan Terapis dan Klien
1.    Hubungan dikonseptualkan dalam proses tranferensi yang menjadi inti Terapi Psikoanalisis
2.    Transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan pada terapis “urusan yang belum selesai” yang terdapat dalam hubungan klien dimasa lalu dengan orang yang berpengaruh
3.    Sejumlah perasaan klien timbul dari konflik-konflik seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
4.    Transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yang menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan, dan dendamnya
5.    Jika analis mengembangkan pandangan yang tidak selaras yang berasal dari konflik-konflik sendiri, maka akan terjadi kontra transferensi
-    Bentuk kontratransferensi → perasaan tdk suka atau keterikatan dan keterlibatan yang berlebihan
-    Kontratransferensi dapat mengganggu kemajuan terapi

Teknik Dasar Terapi Psikoanalisis
1.    Asosiasi Bebas
Suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu
2.    Penafsiran
Suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan transferensi
Bentuknya: tindakan analis yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna-makna tingkah laku
3.    Analisis Mimpi
Suatu prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan
4.    Analisis dan Penafsiran Resistensi
Ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yang ada dibalik resistensi sehingga dia bias menanganinya
5.    Analisis & Penafsiran Transferensi
Teknik utama dalam Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi

Sumber: indryawati.staff.gunadarma.ac.id

1 komentar: