Matematika kita pakai dalam kegiatan sehari-hari, seperti dalam berdagang, ekonomi, teknologi, dan lain-lain. Matematika dijuluki sebagai Queen of Sciences, ratunya para ilmu, maka ilmu ini harus kita kuasai. Dalam ilmu-ilmu sains matematika itu memiliki peranan yang sangat penting.
Dengan belajar matematika, kita dilatih untuk selalu berpikir logis dan kritis dalam memecahkan berbagai masalah. Selain itu, kejujuran, ketekunan, dan keuletan akan dengan sendirinya terlatih dengan matematika.
Menyadari bahwa betapa perlu dan dekatnya matematika dengan kehidupan kita sehari-hari, sudah barang tentu mempelajarinya pun adalah penting.
Pentingnya matematika, setidaknya dapat kita lihat dalam kurikulum matematika, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi, mendapat porsi jam lebih banyak di bandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Pelajaran matematika dipelajari secara global maupun spesifik. Bahkan sebelum memasuki jenjang sekolah pun, matematika sudah mulai diperkenalkan oleh orang-orang terdekat.
Tetapi anak-anak sekarang sudah mulai ogah-ogahan belajar matematika dan menjadikan matematika adalah pelajaran yang dibencinya. Alasan yang pertama adalah karena matematika itu adalah ilmu yang abstrak, susah dipahami karena tidak real, jauh dari kata “santai”. Selain itu, faktor guru dan cara mengajar yang tidak menyenangkan sering kali juga dijadikan kenapa siswa tidak menyukai matematika. Jutek, sadis, terlalu disiplin, setiap hari ada PR adalah beberapa faktor yang mempengaruhi mereka malas “mendengar” matematika. Saking bencinya dengan Queen of Sciences ini, mereka menjulukinya dengan “MatematikaKu”. Hal yang aneh, tapi itulah kenyataannya, hahaha.